BREAKING NEWS

Tips

Kelas Menulis

Buku

BOJONEGORO LUMBUNG BUDAYA WARISAN NEGERI

Lomba Ngeblog Bojonegoro 2014
Assalam mu'alaikum... Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang atau masyarakat, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, benda, pakaian, bangunan, bahasa, dan karya seni. Untuk menulis mengenai budaya yang ada di Bojonegoro sepertinya tidak cukup 1-2 halaman saja, tapi butuh ribuan halaman. Kota di ujung barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah ini bisa disebut sebagai lumbung budaya karena keanekaragaman budaya di dalamnya.

Dari bidang agama selain mempunyai tempat-tempat ibadah yang unik dan bersejarah, Bojonegoro juga punya satu tempat yang sangat bermanfaat untuk masyarakat luas yaitu Rumah Rukyat Hilal di Bukit Wonocolo Bojonegoro. Rumah sederhana berdinding kayu di puncak bukit wonocolo tersebut adalah tempat yang selalu dituju demi memberikan pencerahan untuk masyarakat luas tentang datangnya Bulan Ramadhan, Syawal dan sebagainya yang dapat ditentukan oleh ilmu bulan/kenampakan bulan.
Bidang Politik, ada yang unik yaitu pandangan politik bagi masyarakat samin. Perilaku politik masyarakat Samin perihal partisipasi dalam pemilu dan bentuk-bentuk partisipasi lainnya cenderung pasif karena peran mereka dalam mempengaruhi sistem politik atau paling tidak berinteraksi dengan sistem politik sangat kecil. Bila menggunakan kategorisasi berdasarkan pembagian yang dilakukan oleh Milbrath dan Goel, perilaku politik masyarakat Samin masuk dalam kategori spektator, yaitu kategori partisipasi yang sekedar ikut pemilu tanpa aktivitas politik lainnya. Sedangkan bila kategori yang digunakan berdasar pendapat Samuel Huntington, maka masyarakat Samin masuk dalam kategori partisipasi yang dikerahkan (mobilizied participation). Maka jangan kaget bila masyarakat Samin yang sepuh jika ditanya siapa Presidennya akan menjawab Ir. Soekarno bukan Ir. H. Joko Widodo.

Babinkamtibmas, kadessugihwaras dan warga dusun bulu
desa sugihwaras kec. Kepoh Baru, turut dalam acara Nyandran
Bidang Adat Istiadat, adat istiadat di Bojonegoro sangat beragam. Misalnya Nyandran, grebeg tumpeng jonegoroan, manganan, ruwatan, ngunduh mantu, selapanan, tingkepan, dan sebagainya. Untuk nyandran sendiri di Bojonegoro tiap tahunnya saat panen raya masyarakat suka melaksanakannya. Nyandran (Sedekah Bumi) adalah salah satu bentuk rasa syukur warga kepada Tuhan YME. Dahulu nyandran biasa dilakukan di tempat-tempat yang dikeramatkan seperti makam, namun seiring berjalannya waktu Nyandran sekarang banyak dilakukan di Mushola/Masjid dan jalan masuk desa demi menghilangkan kesan musrik dengan tidak mengurangi kesakralan dari Nyandran itu sendiri. Selain sebagai bentuk rasa syukur Nyandran juga dapat memperkokoh tali persaudaraan masyarakat, Kebersamaan yang tercipta, gotong royong, guyup rukun dan tak ada sekatan antara masyarakat biasa, kaya, perangkat, bahkan pihak TNI dan POLRI seperti yang terjadi pada acara Nyandran beberapa hari lalu di Sugihwaras.

Fosil Paus Purba di Temayang
Bidang benda yang mempunyai nilai budaya, Bojonegoro selama ini dikenal sebagai wilayah yang memiliki situs yang seringkali ditemukan benda purbakala, di antaranya situs Jawik di Desa Jawik, Kecamatan Tambakrejo, situs Mlawatan di Kecamatan Kalitidu. Disamping sering ditemukan fosil binatang purba, juga ditemukan sejumlah benda bersejarah di era zaman Majapahit. Dan yang terbaru adalah ditemukannya fosil paus purba oleh Supangat pada Agustus 2012 yang panjangnya mencapai sekitar 3 meter di Kecamatan Temayang.

Di bidang pakaian, selain batik bojonegoro yang sudah dikenal dimana-mana, baju hitam dan udeng adalah pakaian khas yang masih di pertahankan keberadaannya. Pakaian adat tersebut selalu digunakan saat upacara-upacara adat seperti ruwatan di komplek kayangan api dan juga saat grebeg jonegoroan di hari jadi Bojonegoro tiap tahunnya. Tak hanya itu pada saat karnaval / pawai budaya, festival bengawan dan pemilihan kange yune Bojonegoro pakaian adat tersebut masih terus dipertahankan.

Bidang bangunan, dulu daerah pusat ibukota Bojonegoro ada di Padangan, maka tak heran saat kita berada di Padangan mata kita akan disuguhkan bangunan-bangunan tua yang besar dan kokoh dengan arsitek gaya belanda dan arab. Selain di padangan, di sepanjang jalan provinsi kita juga dapat menemukan bangunan-bangunan tua yang masih kokoh seperti bangunan pegadaian, kantor pos dan pasar seperti yang terdapat di Bojonegoro seputaran kota dan daerah Pecinan.

Di bidang bahasa sendiri Bojonegoro menpunyai bahasa yang unik juga yaitu bahasa jonegoroan “lah, leh, genyo dan sebagainya” yang belakangan anak-anak muda / remaja mulai suka mengucapkannya dan juga diaplikasikan pada kaos dan aneka souvenir Bojonegoro. Untuk bidang Karya seni, Bojonegoro mempunyai banyak sekali seni budaya yang patut untuk dijaga kelestariannya misalnya kesenian tayup, wayang dan tari tengul, tari mliwis putih, sandur, oklek, menyalakan oncor di malem songo, kesenian barong singo nogo dan sebagainya.


Sebuah budaya akan terjaga keberadaannya jika ada yang mencintai dan mau melestarikannya. Jadi tunggu apa lagi…??? mari kita jaga warisan negeri ini, menjaga semua budaya yang ada di lumbung bojonegoro. Menjaga tradisi sikap keramah tamahan kita dengan Allah (Tuhan), Alam dan sesama. Menjaga silaturrahmi meski kita sadar Bojonegoro adalah Miniatur Indonesia. Bojonegoro punya beragan agama, budaya, dan suku. Tak selamanya perbedaan dapat memunculkan keburukan, karena jika kita bisa berpikir dan berperilaku positif perbedaan akan dapat menghasilkan keindahan, layaknya warna kuning dan biru. Meski sangat berbeda, saat dipadukan warna tersebut akan menghasilkan warna hijau yang indah. Jayalah Bojonegoroku jayalah Indonesiaku. Experience Bojonegoro The Origin Of Java, The Real Indonesia. Salam Welas asih…. Membudayakan senyum, salam, sapa…!!! Wassalam… ^_* 

Posting Komentar

*Terimakasih... atas Kunjungannya... ^_^
Salam Persahabatan yaaa.... *_*

 
Copyright © 2015 Lely Chusna
Distributed By lelly collection. Powered by Blogger